Tinjauan Metode Pembesaran Penis

Motivasi yang bermacam-macam membuat seorang pria mendadak menginginkan bagian tubuhnya lebih besar dari sebelumnya. Tujuan pembesaran penis bisa saja hanya untuk memenuhi ego pribadi pria "lebih besar lebih jantan" dan bawaan sifat pria yang cenderung kompetitif. Namun bisa jadi karena tujuan yang tidak egois seperti ingin lebih memuaskan istri, meningkatkan kemesraan, biar istri lebih cinta dan sebagainya. Terlepas dari motivasi apapun, tulisan ini mencoba menelaah metode pembesaran penis yang ada, logika dan keuntungan dan kerugiannya.

1. Metode Operasi

Pada awalnya metode ini ditujukan bagi orang yang memang ukuran penis (zakar) lebih kecil dari normal untuk dapat berhubungan seksual dengan baik (micropenis). Micropenis didefinisikan panjang penis ketika flaccid (tidak ereksi) kurang dari 4 cm atau ketika ereksi kurang dari 7 atau 9 cm (tergantung referensi). Akan tetapi pada prakteknya banyak pria dengan ukuran penis normal menjalani metode ini untuk membuat penampakan penis lebih panjang secara estetik. Operasi dilakukan dengan memotong ligamen suspensorium penis yang berfungsi menahan penis sehingga bisa "tegak ke atas" ketika ereksi. Apabila ligamen ini dipotong maka penis akan lebih panjang terutama saat flaccid.


Keuntungan:

Pada saat flaccid, penis akan tampak lebih panjang dan "menggantung". Pada saat ereksi ukuran penis tampak lebih panjang.
Kerugian:
Pada saat ereksi penis tidak ada yang menahan sehingga kehilangan sudut ereksi normal. Penis akan kelihatan tidak tegak ke atas atau bahkan menghadap ke bawah"tampak jatuh".

2. Metode pompa Vakum

Metode ini sebenarnya adalah salah satu metode untuk mengatasi disfungsi ereksi (impotensi). Prinsipnya adalah dengan meningkatkan tekanan negatif di penis, sehingga darah yang mengalir ke jaringan erektil akan bertambah. Peningkatan jumlah darah yang "dipaksa" mengalir ke jaringan erektil akan menyebabkan timbulnya ereksi dan dapat pula meningkatkan ukuran penis. Pangkal penis kemudian dipasan ring atau cincin, yang berfungsi menahan agar darah yang ada di jaringan erektil "terjebak" tetap ditempatnya.

Keuntungan:
Ukuran penis akan bertambah asal pengguna menggunakan cincin penahan di pangkal penis. Penambahan ini hanya bersifat sementara sekitar 24 jam. Bila digunakan jangka panjang kemungkinan bisa meningkatkan volume ruang jaringan erektil sehingga saat ereksi penis akan lebih besar. Pada penderita impotensi, penggunaan vakum merupakan salah satu pilihan pengobatan yang mudah dilakukan daripada metode suntikan.
Kerugian:
Pembesaran penis bersifat sementara dan harus memakai cincin untuk mempertahankan ukuan dan kekerasan. Dapat terjadi berbagai komplikasi saat penggunaan seperti sianosis, rusak atau pecahnya pembuluh darah, kerusakan saraf, nyeri dan edema (pembengkakan). Sudut ereksi akan berkurang karena pembesaran hanya terjadi pada bagian penis yang menggantung (bagian cincin/pangkal penis ke ujung), sementara penis yang melekat di dasar panggul lebih kecil. Efek jangka panjang yang dapat terjadi adalah berkurangnya kekerasan penis saat pengguna ereksi tanpa menggunakan cincin.

3. Metode Pemijatan (Urut) dan Peregangan
Metode pemijatan pada prinsipnya adalah meregangkan tunica albuginea pada jaringan erektil. Tunica albuginea adalah jaringat ikat berfungsi sebagai dinding batas ruangan corpus cavernosum dan spongiosum. Bila tunica meregang diharapkan darah yang tertampung semakin banyak dan penis jadi lebih besar.

Metode pemijatan ini mempunyai berbagai macam variasi. Misalnya metode jelg, hold and jelg, milking dan sebagainya. Pemijatan bisa juga disertai dengan penggunaan minyak seperti minyak lintah, minyak bulus atau minyak khusus lainnya. Minyak tersebut selain berfungsi sebagai pelumas untuk menghindari cedera juga untuk meningkatkan aliran darah ke jaringan erektil. Minyak lintah diketahui mengandung enzim hialuronidase yang berfungsi mencegah pembekuan darah sehingga diharapkan aliran darah lebih banyak dan lancar.


Keuntungan:
Penis akan tampak lebih besar baik panjang maupun ketebalan baik pada saat ereksi maupun flacid. Pada beberapa testimoni dapat meluruskan penis yang bengkok.
Kerugian:
Pemijatan harus dilakukan berhati-hati karena tetap menimbulkan risiko cedera, seperti pecahnya pembuluh darah, trombosis, iritasi atau nyeri. Sudut ereksi penis juga bisa berkurang bila ligamen suspensorium penis ikut teregang.

PERBANDINGAN ANTAR METODE

Pada operasi pemanjangan penis (pemotongan ligamen suspensorium penis), tidak terdapat modifikasi atau manipulasi terhadap jaringan erektil  Penis hanya "tampak lebih panjang" karena penambahan bagian penis yang menggantung. Pengaruh terhadap ketebalan penis tidak ada, jadi diameter penis tetap sama. Untuk meningkatkan ketebalan penis, ada metode suntikan lemak dibawah kulit (subkutan), namun hal ini tidak memuaskan. Sementara itu, pada metode pompa vakum dan pemijatan terdapat peningkatan volume rongga penis (ruangan jaringan erektil) karena peregangan dinding (tunica albuginea). Sebagai efek sampingnya, tunica albuginea menjadi lebih tipis dibanding sebelum teregang. Lalu apa akibatnya? Referensi menyebutkan bahwa  ketebalan tunica albuginea di corpus cavernosum berbeda dengan di corpus spongioum sehingga menyebabkan perbedaan kekerasan kedua bagian tersebut ketika ereksi (seperti ilustrasi klik disini). Perluasan rongga penis disertai  penipisan dinding menyebabkan untuk ereksi, penis butuh aliran darah yang lebih banyak dan lebih lancar daripada sebelumnya. Jika aliran darah tidak cukup maka kekerasan penis akan berkurang dan penis menjadi lebih lembek.


KESIMPULAN
Metode di atas mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Yang perlu diperhatikan adalah fungsionalitasnya. Yang terpenting, penis harus cukup keras untuk menunjang keberhasilan hubungan seksual dan juga reproduksi. Ereksi penis yang keras optimal menunjukan kebugaran fungsi saraf, pembuluh darah, otot serta kondisi tubuh secara umum pada seorang pria. Mengapa? Untuk lebih memahami bagaimana mekanisme ereksi penis klik disini dan untuk menilai tingkat kekerasan penis klik disini. Berikut ini adalah rangkuman hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi akibat melakukan pembesaran penis.
1. Penis besar tetapi kurang keras
2. Penis besar tetapi sudut ereksi berkurang
3. Penis mengalami cidera sehingga bentuk tidak normal
4. Penis mengalami kerusakan pembuluh darah
5. Penis terlalu besar sehingga menyakiti pasangan saat berhubungan seksual


Istilah:
Sudut ereksi: sudut yang dibentuk oleh penis ketika ereksi dengan sumbu mendatar, besarnya sudut ini bervariasi tiap orang. Sudut bisa mencapai 90 derajat pada pria muda dan akan berkurang sesuai usia. Untuk usia pubertas (remaja) adalah usia yang sudut paling tegak keatas. Untuk lebih memahami tentang perubahan pada usia pubertas bisa klik disini.


0 Response to "Tinjauan Metode Pembesaran Penis"

Post a Comment