SISTEM IMUN DAPATAN
Adalah sistem imun yang bersifat spesifik, mampu mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Jadi ada proses belajar atau menyimpan memori terhadap serangan suatu mikroba tertentu. Bila mikroba yang sama menyerang lagi maka respon imun yang timbul akan lebih cepat dan lebih tangguh untuk menghancurkannya. Nah inilah yang menjadi dasar imunisasi. Sistem imun dapatan terbagi menjadi pertahanan humoral dan pertahanan seluler yang bersifat spesifik.
1. Pertahanan Humoral
Terutama adalah peran Limfosit B. Bila ada benda asing (misal mikroba) maka Limfosit B akan teraktivasi, berproliferasi (tambah banyak), berdeferensiasi dan berkembang menjadi sel plasma. Sel plasma ini mampu mensekresi antibodi yang berperan pada mencegah infeksi ekstraseluler, menyingkirkan virus dan bakteri serta menetralkan toksinya.
2. Pertahanan Seluler
Terutama adalah peran Limfosit T (T helper/CD-4, T sitotoksik/CD-8 dll). Sel T helper akan mengaktifkan makrofag agar memusnahkan mikroba yang dimakan. Sel T sitotoksik akan memusnahkan sel terinfeksi dan menyingkirkan sumber infeksi. Fungsi utama sistem imun seluler spesifik adalah pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur dan parasit serta keganasan.
Referensi:
Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi Dasar. Edisi 9. Balai. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas. Indonesia. Jakarta; 2010.
Adalah sistem imun yang bersifat spesifik, mampu mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Jadi ada proses belajar atau menyimpan memori terhadap serangan suatu mikroba tertentu. Bila mikroba yang sama menyerang lagi maka respon imun yang timbul akan lebih cepat dan lebih tangguh untuk menghancurkannya. Nah inilah yang menjadi dasar imunisasi. Sistem imun dapatan terbagi menjadi pertahanan humoral dan pertahanan seluler yang bersifat spesifik.
1. Pertahanan Humoral
Terutama adalah peran Limfosit B. Bila ada benda asing (misal mikroba) maka Limfosit B akan teraktivasi, berproliferasi (tambah banyak), berdeferensiasi dan berkembang menjadi sel plasma. Sel plasma ini mampu mensekresi antibodi yang berperan pada mencegah infeksi ekstraseluler, menyingkirkan virus dan bakteri serta menetralkan toksinya.
2. Pertahanan Seluler
Terutama adalah peran Limfosit T (T helper/CD-4, T sitotoksik/CD-8 dll). Sel T helper akan mengaktifkan makrofag agar memusnahkan mikroba yang dimakan. Sel T sitotoksik akan memusnahkan sel terinfeksi dan menyingkirkan sumber infeksi. Fungsi utama sistem imun seluler spesifik adalah pertahanan terhadap bakteri yang hidup intraseluler, virus, jamur dan parasit serta keganasan.
Referensi:
Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi Dasar. Edisi 9. Balai. Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas. Indonesia. Jakarta; 2010.
0 Response to "Mekanisme Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit (Part II)"
Post a Comment