Sudah berkali-kali masuk keluar kamar mandi dengan model dan jenis bervariasi. Kadang gemes kalo banyak lumutnya, kadang bikin sesak nafas, atau malah ada yang bikin pusing. Atau masuk kamar mandi umum dengan hati tidak tenang, karena pintunya tidak bisa dikunci... T.T. Pernah juga masuk ke kamar mandi yang sangat nyaman, luas dan bersih :D.
Kamar mandi ideal adalah kamar mandi yang sehat dan nyaman. Sehat dalam arti tidak membuat sakit, nyaman berarti membuat betah berlama-lama di kamar mandi dan tidak terintimidasi karena privasi terjaga. Sebenarnya apa sih yang dibutuhkan biar kamar mandi itu sehat dan nyaman? Hasil observasi dan investigasi menghasilkan poin rekomendasi dalam merancang kamar mandi yaitu:
1. Sirkulasi udara
Kamar mandi ideal adalah kamar mandi yang sehat dan nyaman. Sehat dalam arti tidak membuat sakit, nyaman berarti membuat betah berlama-lama di kamar mandi dan tidak terintimidasi karena privasi terjaga. Sebenarnya apa sih yang dibutuhkan biar kamar mandi itu sehat dan nyaman? Hasil observasi dan investigasi menghasilkan poin rekomendasi dalam merancang kamar mandi yaitu:
1. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara sangat penting karena udara dalam kamar mandi biasanya berbau macam-macam (misal bau pipis, kentut dsb). Selain menghalau bau, yang juga penting adalah kelembaban terkontrol. Kalau kamar mandi terlalu lembab maka akan selalu basah dan mudah timbul lumut dan jamur. Sirkulasi yang baik memungkinkan kadar oksigen yang memadai pula sehingga sehabis mandi bener-bener merasa segar. Tanda sirkulasi yang baik itu apa? Yaitu bila udaranya gak pengap, ga apek, ga bau, dan terasa hembusan angin semilir serta lantai tidak basah terus.
2. Sinar matahari
Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV) yang dapat membunuh kuman-kuman dan panasnya dapat mengontrol kelembaban. Sinar matahari yang cukup membuat kamar mandi jadi sehat dan segar. Efek samping terutama adalah suburnya lumut di dalam bak atau bagian yang basah. Tapi dengan rajin menyikat ya tidak terlalu berefek.
3. Saluran pembuangan
Saluran pembuangan harus tidak tergenang. Jangan sampai ada cekungan atau tempat yang membuat air tergenang. Genangan air inilah yang menyimpan partikel pipis atau tempat suburnya perkembangan kuman yang membuat bau tidak sedap. Jadi usahakan saluran pembuangan lancar dan bila diperlukan bak penampung endapan sebaiknya diluar kamar mandi. Untuk saluran harus ada penutup yang rapet agar kecoak dan tikus tidak bisa masuk ke kamar mandi melalui saluran air.
4. Bak mandi
Apakah perlu bak mandi? Sebaiknya hindari bak mandi yang permanen. Pilih saja bak/gentong dari tanah liat atau plastik atau keramik yang sewaktu-waktu bisa digeser untuk mengubah seting, dan mudah dibersihkan. Terkadang bak mandi permanen memakan ruangan dalam kamar mandi membuatnya terasa sumpek.
5. Warna Kloset
Warna kloset sebaiknya dipilih warna putih. Mengapa? karena bila kloset berwarna putih akan dapat digunakan untuk memantau warna dan kekeruhan urin. Warna urin dapat menunjukan keadaan cukup minum atau kurang minum atau penyakit tertentu, kekeruhan urin dapat digunakan sebagai petunjuk kemungkinan infeksi dan mungkin kelainan ginjal. Bila kloset selain putih, maka akan mengganggu pengamatan. Kelebihan lain adalah karena kotor sedikit kelihatan, jadi harus rajin dibersihkan (hehe...bagi pemalas jadi kekurangan).
6. Shower atau gayung?
Secara penghematan air, mandi memakai shower lebih hemat daripada memakai gayung (ciduk). Namun, ada beberapa kegiatan di kamar mandi yang tidak afdol tanpa memakai gayung. So rekomendasi kami sediakan kedua hal tersebut di dalam kamar mandi sehingga dapat memilih.
7. Pemilihan material
Material kamar mandi juga harus diperhatikan dengan seksama. Lantai kamar mandi harus agak kasar jadi mencegah terpeleset. Dinding kamar mandi sebaiknya dikeramik agar mudah dibersihkan. Jangan memilih motif keramik yang bikin pusing dan terlalu ramai. Karena membuat tidak betah berlama-lama di kamar mandi...
0 Response to "Tinjauan Kesehatan merancang kamar mandi"
Post a Comment