Rambut kemaluan merupakan rambut yang tumbuh subur di area terlaran dan paling sensitif bagi manusia. Rambut ini selalu tertutup dan tak pernah tampak ke permukaan, adapun jika terlihat akan menarik perhatian lawan jenis.
Saat ini banyak sekali mitos dan juga kabar-kabar yang belum teruji kebenarannya tentang rambut kemaluan ini. Banyak yang percaya jika rambut kemaluan jika tidak di potong akan tumbuh panjang sekali. Selain itu banyak yang bilang jika rambut di bagian bawah tidak di potong maka sensasi malam pertama Anda tidak akan menyenangkan.
Mitos-mitos tersebut terus menjadi perbincangan, ada yang percaya ada juga yang menganggap sebagai kabar biasa saja. Namun yang terjadi sebenarnya dan telah di teliti oleh banyak peniliti mengatakan jika banyak mitos-mitos tentang rambut kemaluan yang ternyata tidak benar alias salah kaprah. Karena itulah Anda tak perlu percaya dengan mitos-mitos salah tentang rambut kemaluan ini.
Lantas seperti apa? Berikut ini beberapa mitos tentang rambut kemaluan yang ternyata tidak teruji kebenarannya.
Mitos : Rambut Kemaluan Akan Tumbuh Hingga Panjang
Salah satu mitos yang mungkin selalu terdengar dan bahkan kerap dijadikan lelucon oleh banyak orang bahwasanya bulu kemaluan akan tumbuh sangat panjang jika tidak dicukur secara berkala. Karena iulah banyak orang baik wanita maupun pria yang setiap bulannya kerap memotong bulu kemaluan agar tak tampak panjang ketika diraba atau dilihat.
Namun faktanya tidak demikian, rambut kemaluan tidak akan tumbuh sampai panjang apalagi sampai grondong. Rambut kemaluan akan berhenti tumbuh saat panjang rambut tersebut sudah mencapai antara 0,5-2 inci. Setelah itu rambut kemaluan Anda akan rontok dengan sendirinya dan tumbuh rambut kemaluan yang baru. Apakah pernah mengalami hal seperti ini?
Mitos : Rambut Kemaluan Lebat, Libido Pasangan Pun Turun
Banyak orang berpendapat, lebatnya bulu kemaluan tanda orang tersebut tidak perhatian dan tidak peduli dengan pasangan. So banyak yang bilang, orang paling tak suka ketika berhubungan intim dengan orang yang punya bulu kemaluan yang lebat.
Namun faktanya suka dan tidak sukanya pasangan ketika berhubungan dengan bulu kemaluan yang lebat adalah tergantung selera. Ada beberapa bukti yang mengatakan jika rambut kemaluan justru bisa menaikkan libido pasangan karena penuh dengan feromon (Kelenjar sebaseus, yang ada pada ujung/bantalan rambut kemaluan.
Mitos : Rambut Kemaluan Sama dengan rambut Kepala
Fakta yang sebenarnya mengatakan jika rambut kemaluan dan kepala tidaklah sama. Keduanya memiliki warna yang berbeda. Dikatakan jika seseorang terlahir dengan rambut pirang atau coklat, maka warna rambut kemaluan tidak ikut pirang. Warna rambut kemaluan justru sama persis dengan warna alis Anda. Hanya saja ketebalannya yang berbeda.
Mitos : Rambut Kemaluan Sebagai Filter untuk Bakteri
Banyak yang mengatakan jika rambut kemaluan tidak boleh di potong. Alasannya pun beragam seperti orang bilang rambut kemaluan bisa berfungsi sebagai pernyaring bakteri yang akan masuk ke daerah kemaulan. Atau juga bisa digunakan sebagai pelindung terhadap penyakit menular seksual.
Namun fakta sebenarnya mengatakan sebaliknya. Rambut kemaluan yang bertindak sebagai kolam biak bagi bakteri apabila tidak dirawat kebersihannya. Jika tidak di potong dan rambut dibiarkan kotor begitu saja, maka bukan tak mungkin berbagai jenis bakteri akan tumbuh dan berkembang biak disana.
So mulai dari sekarang jaga dan rawat rambut kemaluan Anda, kalau sekiranya tidak nyaman maka potong dan bersihkan rambut kemaluannya.
0 Response to "Fakta vs Mitos tentang Rambut Kemaluan"
Post a Comment