Jerawat bisa gawat!!




Bukan maksud hati menakuti yang sudah cemas. Sebelumnya mari kita bahas dulu pengertian tentang jerawat. Jerawat adalah lesi kelainan kulit yang berhubungan dengan kelenjar sebacea folikel rambut. Jadi, jerawat terjadi pada daerah yang berambut/berbulu seperti di wajah, dada dan punggung. Jerawat tidak bisa muncul di telapak tangan atau mukosa bibir. Patogenesis terjadinya jerawat berkaitan dengan peingkatan sekresi kelenjar sebasea, peningkatan keratin di tepi pori (hyperkeratosis), adanya bakteri propionibacterium acne di dalam pori dan peradangan pori.


1. Peningkatan sekresi kelenjar sebacea
Peningkatan sekresi kelenjar sebasea yang memproduksi sebum terjadi karena pengaruh hormon androgen. Hormon ini membuat kelenjar sebacea menjadi bertambah besar sekaligus produksinya terpacu. Hormon androgen kadarnya mulai naik saat pubertas baik pria dan wanita, jadi bisa dimengerti mengapa saat itulah jerawat biasanya mulai muncul. Produksi sebum yang banyak memudahkan terjadinya sumbatan ductus atau pori tempat keluarnya sebum ke permukaan kulit. Sumbatan ini nantinya mengawali keparahan jerawat.


2. Timbulnya komedo
Pada tepi duktus dan kulit pori terdapat lapisan keratin. Pada proses terjadinya jerawat, ada peningkatan lapisan keratin yang berpigmen di tepi folikel (hyperkeratosit). Lapisan keratin pada akhirnya menjadi sel kulit mati yang bersama dengan sebum menumpuk di pori yang disebut komedo. Pada awalnya komedo yang terjadi akan membentuk komedo hitam (blackhead comedo atau open comedonal). Komedo hitam berwarna hitam bukan karena kotoran, tetapi karena pigmen kulit melanin dan oksidasi dari sebum yang terpapar udara. Jadi pada komedo hitam ductus atau pori tidak tersumbat sempurna tetapi hanya tertutup oleh tumpukan sel kulit mati dan sebum. Selanjutnya apabila pori tersumbat sempurna maka sel-sel kulit mati lapisan keratin tidak bisa keluar dan membentuk komedo putih (whitehead comedo atau closed comedonal)



3. Peningkatan populasi bakteri propionibacterium
Karena ada sumbatan sebum, di ductus/saluran keluarnya sebum menjadi berkurang kadar oksigennya atau bahkan tidak ada oksigen (anaerob). Pada kondisi ini, bakteri yang bersifat anaerob (tumbuh baik pada kondisi tanpa oksigen) akan overgrowth. Salah satu bakteri anaerob fakultatif adalah propionibacterium acne. Bakteri ini merupakan bakteri yang normal terdapat di kulit (flora normal) yang tidak menyebabkan penyakit. Tetapi karena berlebihan, jadinya berkontribusi terhadap bertambah parahnya jerawat. Mekanismenya yaitu dengan adanya
sekresi suatu enzim yang merusak kulit dan protein serta zat yang menimbulkan peradangan. Peradangan ini makin mempersempit pori atau bahkan menyumbatnya. Sebum tidak bisa keluar dan bakteri berkembang subur. Akibatnya jerawat akan semakin parah membesar dan meradang.


4. Peradangan pada sekitar kelenjar sebacea,
Kemungkinan karena enzim bakteri yang menimbulkan inflamasi berupa kemerahan, bengkak dan nyeri. Peradangan bisa diperparah dengan menyentuh atau memencet jerawat. Bukannya kempes tapi malah tambah besar


Nah hal-hal diatas yang bertangungjawab terhadap muncul dan berkembangnya jerawat. Perjalanan dan tingkat keparahan jerawat bisa dibagi menjadi 4 yaitu:

a. Multiple open comedo atau acne comedonal, merupakan bentuk lesi kulit paling ringan yaitu terdapatnya komedo (komedo hitam) yang masih bisa keluar dan tidak terdapat tanda peradangan. Selanjutnya bila terdapat komedo yang tertutup (white head comedo), akan dapat memacu peradangan

b. Multiple closed comedo, termasuk tahap mild, terjadi penutupan pori (whitehead comedo atau closed comedonal) yang memicu peradangan (inflamasi). Tandanya adalah mulai kemerahan, membengkak, nyeri. dan beberapa lesi selanjutnya berkembang menjadi semakin membesar dan berisi nanah (papulopustul).

c. Papulopustules, terdapat banyak lesi papulopustul. Sebum, keratin dan nanah sebagai hasil respon peradangan terjebak di dalam pori. Lesi semakin membesar dan menonjol.

d. Nodulocystic, ditandai dengan adanya komedo, lesi inflamasi dan nodul dengan diameter lebih dari 5 mm (lebih besar dari papul). Makin banyak yang terjebak membuat nodul-nodul kistik makin besar dan akan mendetruksi atau merusak membrana basalis kulit (lapisan paling dalam epidermis). Sekali membrana basalis rusak maka proses penyembuhan meninggalkan bekas jaringan fibrosis/parut (scarring).


komedo hitam, komedo putih dengan tanda inflamasi, papulopustul dan nodulokistik


Yak, Bisa jadi gawat kan? Kalau sudah sampai tahap 4 bekasnya bisa sangat mengganggu. Jaringan parut yang terjadi bersifat permanen dan susah dihilangkan. Memahami mekanisme timbulnya jerawat dan tahapan keparahan diharapkan membuat kita makin waspada, mencegah atau mengobati jerawat sedini mungkin.

Pertanyaan:
a. Apakah jerawat dipengaruhi makan kacang dan coklat?
b. Apakah munculnya jerawat bertambah saat stress?
c. Bagaimana pencegahan dan pengobatan jerawat?
d. Mengapa ada orang yang jerawaatnya sedikit ada yang banyak?

http://emedicine.medscape.com/article/1069804-overview
http://health.howstuffworks.com/skin-care/problems/medical/acne.htm/printable
Dermatology: An Illustrated Colour Text: David Gawkrodger MD, 2002
ABC of dermatology, Buxton, 2003

0 Response to "Jerawat bisa gawat!!"

Post a Comment