Memang hal seperti ini banyak yang penasaran ingin tahu. Ndak percaya? Bisa diliat tuh, indikatornya tulisan paling populer di blog ini atau liat status Histat mengenai kata kunci. So, salah satu motivasi membuat tulisan ini adalah untuk meningkatkan traffic pengunjung hehe. Btw memang rasa penasaran membuat seseorang bersemangat mencari tahu, namun harus hati-hati sumber informasinya darimana. Nah berikut ini tips sebelum anda bergoogling mencari tahu tentang hal tersebut.
Metode pengukuran yang sama
Metode pengukuran yang sama sebelum membandingkan suatu hal. Misalnya saja kalo mengukur tinggi badan, cara ngukurnya saat duduk atau berdiri, saat jinjit atau membungkuk dsb, dan hasilnya tentu saja akan berbeda (sori analogi maksa :).
Satuan ukuran yang sama atau dikonversi
Selain metode, satuan juga penting. Misalnya ketika mengukur sesuatu atau membaca referensi kita mendapatkan angka 4. Nah 4 itu apa dulu satuannya, 4 centimeter atatu 4 milimeter? Yaa semacam itulah. Kalau memang berbeda misal satuan inci dengan cm maka salah satunya harus dikonversi agar menjadi satuan yang sama. Misal 1 inci adalah 2,54 cm maka kalau 4 inci ya sama dengan 10,16 cm. Brulah bisa kita bandingkan.
Hati-hati terhadap pernyataan "normal"
Ukuran penis sama seperti ukuran tinggi badan, tentu saja mempunyai relativitas "kenormalan" dalam suatu populasi. Tinggi badan manusia dianggap normal dalam populasi kalau dalam rentan plus minus 2 SD. Kalau beda populasi tentu saja juga akan beda. Misalnya kalo di Yogya orang setinggi saya, yaitu 165 cm masih digolongkan bertinggi badan "sedang dan ideal" hehe... tapi kalo di Eropa atau Timur Tengah sana pasti dianggap pendek T.T. Lalu kalo saya dengan tinggi 165 cm dibandingkan dengan anak belasan tahun? ya tentu saja gak sebanding, beda usia kan ya...
Sumber referensi dari situs pembesaran penis
Ya jelaslah punya motif. Motifnya adalah membuat semua pria merasa penisnya terlalu kecil dari normal. Akhirnya tergoda mencoba produk mereka. Kalo situs Indonesia, yang dicantumkan penelitian dari bangsa Eropa. Tentu saja ndak sebanding. Atau bisa saja testimoni-testimoni berisi keberhasilan menambah jadi ukuran tertentu. Memangnya kita tahu bagaimana cara mereka mengukur?Sudah benar atau standarkah? Pake penggaris yang 1 cm adalah 1 cm-kah?
Sumber referensi dari gambar dan video ndak jelas
Nah ini yang paling berbahaya. kalau membandingkan dengan model dan gambar komersil ndak ilmiah, tentu saja tidak valid. Apalagi kalau asal dari negeri barat, afrika atau timur tengah. Mengapa? Karena mereka yang jadi model memang orang-orang yang punya "kelebihan". Kalau ndak gitu ya bisa aja dimanipulasi gambarnya. Pake sudut pengambilan gambar tertentu atau teknologi editing. Pokoknya biar tampak "luar biasa". Lha memang itu jualanya...
So silahkan melanjutkan searching tapi hati-hati menyimpulkan ya... :D
0 Response to "Apakah Ukuran Penis Saya Normal?"
Post a Comment