Proses kehamilan dimulai dari bersatunya ovum (n) dan sperma (n) membentuk zygot (2n) yang disebut proses fertilisasi. Fertilisasi ini terjadi umumnya di ampula tuba falopi.
Pergerakan zygot terjadi karena gerakan silia tuba
Zygot tidak mempunyai flagela seperti sel sperma yang dapat bergerak sendiri. Seperti pergerakan ovum yang tidak dibuahi, pergerakan zygot juga secara pasif. Zygot bergerak menuju ke uterus dengan bantuan aliran cairan yang disekresi epitel tuba dan gerak silia dinding tuba yang selalu mengarah ke uterus. Kontraksi tuba juga sedikit berefek terhadap pergerakan zygot.
Zgot mengalami pembelahan dan impalantasi
Selanjutnya pada hari ke-1,2 dan 3 terjadilah pembelahan zygot sampai terbentuk morula pada hari ke 4. Pada hari ke 5-6 terbentuklah blastosit yang memiliki sel trophoblast (cytotrophoblast dan syntitiotropoblast) yang kemudian mengalami perlekatan (implantasi) di uterus.
Syntitiotrophoblast (chorion) menghasilkan hormon Choriogonadotropin.
Pada hari ke 6-7 telah terbentuk chorion yang menghasilkan hormon choriogonadotropin (HCG). Hormon ini berfungsi memelihara corpus luteum sehingga dapat terus menghasilkan hormon progesteron yang menjaga endometrium. Munculnya hormon HCG pada hari ke 6-7 kehamilan merupakan tanda yang paling dini yang dapat dideteksi dengan test urin untuk mendeteksi HCG (tes strip kehamilan).
0 Response to "Fertilisasi, Implantasi dan Tes Kehamilan"
Post a Comment