Menghitung Masa Subur Wanita (Part 1)

Kesuburan seorang wanita terletak pada adanya sel telur (ovum) yang dilepaskan dari ovarium (ovulasi) pada setiap siklus menstruasi. Ovum selanjutnya masuk ke tuba falopi melalui bagian fimbria tuba. Ovum (akibat gerakan silia dinding tuba) akan sampai di ampulla tuba dan menunggu ada sperma yang datang sehingga terjadi pembuahan (fertilisasi). Fusi atau bersatunya ovum dan sperma ini akan membentuk zygot sebagai bakal calon individu baru.



Ovulasi terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya
Berapapun panjangnya siklus menstruasi, peristiwa ovulasi ini tetap konstan terjadi pada 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Mengapa? Karena usia corpus luteum (bekas folikel yang ditinggalkan oleh ovum) penghasil hormon progesteron adalah 12 hari, yang selanjutnya berdegenerasi menjadi corpus albican. Karena sudah tidak ada corpus lutrum, pada hari ke 14, kadar hormon progesteron menurun sekali. Akibatnya endometrium yang selama ini dipelihara olehnya akan nekrosis, luruh dan keluar sebagai darah menstruasi (efek progesteron withdrawl).


Perkiraan masa subur dilakukan dengan menentukan hari ovulasi
Ketika sperma masuk ke organ reproduksi wanita maka pembuahan akan terjadi bila ada dan bertemu dengan ovum. Hal ini berarti masa ideal untuk berhubungan seksual adalah sekitar masa ovulasi. Penghitungan hari ovulasi baru tepat bila seorang wanita mempunyai siklus menstruasi yang teratur durasinya (lama siklus bulanan konstan). Ovum bertahan dalam organ reproduksi wanita sampai sekitar 3 hari sedangkan sperma bisa tetap hidup dalam saluran reproduksi wanita sampai 3 hari. Sehingga masa subur wanita yang berarti jika berhubungan seksual akan memungkinkan terjadinya pembuahan adalah: 3 hari sebelum dan 3 hari setelah hari ovulasi.


sumber:drnatiqah

0 Response to "Menghitung Masa Subur Wanita (Part 1)"

Post a Comment