Saya buka penggemar kopi fanatik, tapi gak juga benci minum kopi. Jadi di tengah-tengah saja. Bagi saya yang agak sensitif perutnya ini, kegiatan minum kopi adalah penuh risiko dan memilih tidak minum kecuali kepingin banget. Misalnya butuh begadang baca buku atau ngerjain tugas dengan deadline mepet sementara sudah terkantuk-kantuk. Risiko yang tidak menyenangkan selain perut sakit setelah minum segelas kopi adalah: mules-mules, kadang diare dan besoknya lemes. Apa penjelasan semua ini? Apakah perut sakit setelah minum segelas kopi hanya terjadi pada saya? Hmmm ternyata tidak :D. Berikut efek caffein (zat aktif dalam segelas kopi) terhadap saluran cerna.
Caffein menstimulasi produksi Asam Lambung
Caffein mempunyai efek meningkatkan sekresi asam lambung (HCl). Asam lambung yang meningkat merupakan faktor agressor yang merusak dinding lambung. Bila pertahanan dinding lambung lemah, misal karena memang sudah punya penyakit maag, maka iritasi bisa terjadi sehingga perut jadi nyeri.
Caffein meningkatkan motilitas usus
Gerakan usus yang meningkat dapat menyebabkan rasa mules bahkan diare. Apalagi kalo minum kopi pas penyakit maag-nya kambuh, tentu saja makin membuat perut perih melilit. Caffein menyebabkan peningkatan motilitas usus, termasuk gerakan kolon 4 menit setelah minum kopi. Bisa dipahami mengapa minum kopi pagi hari lalu seringakali mules dan jadi kepingin buang air besar.
Caffein mempermudah refluks gastroesofageal
Antara lambung dan esofagus terdapat otot sphincter esofagus superior yang menghambat kembalinya (reflux) isi lambung ke esofagus. Cafein terkait dengan gangguan fungsi klep ini, sehingga mempermudah isi lambung naik ke esofagus (seperti gumoh isi perut). Asam yang naik ke esofagus dapat membuat iritasi esofagus dan perasaan terbakar di dada (heartburn).
Nah itulah beberapa efek dari kopi selain membuat mata melek semaleman. Terutama perhatian bagi penderita Penyakit Maag (Dyspepsia) untuk hati-hati terhadap kopi. Sebenarnya paling baik tidak usah minum kopi tetapi kalo kepingin dan butuh banget ya mau gimana lagi. Usahakan sedia obat maag jadi sewaktu-waktu kepingin minum kopi dan sakit perut kambuh bisa diobati segera. Sebenarnya masih banyak efek positif dan negatif dari kopi... Intinya tahu saat yang tepat untuk minum, tahu risikonya dan tidak berlebihan dalam meminum kopi.
Sumber: Medscape
ncbi
Caffein mempunyai efek meningkatkan sekresi asam lambung (HCl). Asam lambung yang meningkat merupakan faktor agressor yang merusak dinding lambung. Bila pertahanan dinding lambung lemah, misal karena memang sudah punya penyakit maag, maka iritasi bisa terjadi sehingga perut jadi nyeri.
Caffein meningkatkan motilitas usus
Gerakan usus yang meningkat dapat menyebabkan rasa mules bahkan diare. Apalagi kalo minum kopi pas penyakit maag-nya kambuh, tentu saja makin membuat perut perih melilit. Caffein menyebabkan peningkatan motilitas usus, termasuk gerakan kolon 4 menit setelah minum kopi. Bisa dipahami mengapa minum kopi pagi hari lalu seringakali mules dan jadi kepingin buang air besar.
Caffein mempermudah refluks gastroesofageal
Antara lambung dan esofagus terdapat otot sphincter esofagus superior yang menghambat kembalinya (reflux) isi lambung ke esofagus. Cafein terkait dengan gangguan fungsi klep ini, sehingga mempermudah isi lambung naik ke esofagus (seperti gumoh isi perut). Asam yang naik ke esofagus dapat membuat iritasi esofagus dan perasaan terbakar di dada (heartburn).
Nah itulah beberapa efek dari kopi selain membuat mata melek semaleman. Terutama perhatian bagi penderita Penyakit Maag (Dyspepsia) untuk hati-hati terhadap kopi. Sebenarnya paling baik tidak usah minum kopi tetapi kalo kepingin dan butuh banget ya mau gimana lagi. Usahakan sedia obat maag jadi sewaktu-waktu kepingin minum kopi dan sakit perut kambuh bisa diobati segera. Sebenarnya masih banyak efek positif dan negatif dari kopi... Intinya tahu saat yang tepat untuk minum, tahu risikonya dan tidak berlebihan dalam meminum kopi.
Sumber: Medscape
ncbi
0 Response to "Perut Sakit setelah Minum Segelas Kopi"
Post a Comment